Buku dan kamus

Saya belajar Bahasa Jepang cukup lama. Juga sempat mengajar Bahasa Jepang. Selain itu, selama tinggal di Jepang saya juga menemukan beberapa buku dan kamus yang bagus. Beberapa di antaranya adalah Minna no nihongo, Bacchiri hanaseru Indonesiago, dan Kamus Kecil Indonesia-Jepang Mutakhir.

Lanjutkan membaca “Buku dan kamus”

Suasana dan acara di musim dingin

Musim dingin di Nagoya tidak terlalu dingin bila dibandingkan dengan daerah pegunungan atau prefektur – prefektur di Jepang utara. Dari Desember sampai Februari biasanya hujan salju hanya turun sekitar 1 – 3 kali. Suhu udara sekitar 0 – 11 derajat Celcius.

Kantor-kantor sibuk mengadakan acara akhir tahun ( bounenkai / 忘年会). Tempat minum Jepang ( izakaya / 居酒屋) penuh dengan pengunjung pada malam hari. Tidak lupa juga ucapan “Selamat menyambut tahun baru ” ( yoi otoshi wo / 良いお年を) saat terakhir kali bertemu dengan kolega atau klien.

Lanjutkan membaca “Suasana dan acara di musim dingin”

Payung Plastik Seven Eleven

Hujan di Kota Nagoya

Sebelum membahas tentang payung plastik Seven Eleven, saya ingin membahas permasalahan dengan hujan di Kota Nagoya. Selama tinggal di Kota Nagoya saya merasa ada perbedaan antara hujan di Kota Nagoya dengan kota asal saya, Malang. Hujan di sini tidak sesering kota asal saya. Wajar, karena Jepang adalah negeri empat musim. Selain itu juga tidak selebat hujan di Kota Malang. Jika melihat prakiraan cuaca Kota Nagoya hampir tidak pernah terlihat simbol awan berpetir. Sedangkan bila melihat prakiraan cuaca Kota Malang, terutama pada saat musim hujan, simbol awan berpetir berderet rapi seperti semut beriring-iringan. Yang menjadi masalah dengan hujan di Kota Nagoya adalah seringnya hujan dengan disertai angin yang sangat keras.

Lanjutkan membaca “Payung Plastik Seven Eleven”